Senin, 26 Januari 2015

Traveling Aceh,Banda aceh,Rumah peninggalan Cut Nyak Dhien ,pariwisata indonesia

 rumah tradisional peninggalan pahlawan aceh yaitu ibu cut nyak dhie
sekila info buat sobat semua..Cut Nyak Dhien lahir di Lampadang pada tahun 1848. Ia adalah puteri dari Teuku Nanta Setia, seorang uleebalang VI Mukim yang masih keturunan dari Machmoed Sati, perantau dari Sumatera Barat. Sedangkan, ibunya adalah puteri dari uleebalang Lampagar. Pada tahun 1862, saat usianya

baru menginjak 12 tahun, ia sudah dinikahkan dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga, putera dari uleebalang Lamnga XIII. Namun, perkawinan itu hanya berlangsung selama 16 tahun karena pada tanggal 29 Juni 1878 Teuku Cek Ibrahim Lamnga gugur dalam pertempuran melawan pasukan Belanda di daerah Gle Tarum. Kematian Teuku Cek Ibrahim Lamnga begitu menyakitkan hati Cut Nya Dhien sehingga ia marah dan bersumpah akan menuntut balas pada pasukan Belanda. Ia pun kemudian mulai melakukan perlawanan terhadap Kaphe Belanda (Belanda kafir).

Setelah dua tahun menjanda, ia mendapat lamaran lagi dari tokoh pejuang Aceh lainnya, yaitu Teuku Umar. Awalnya ia menolak, namun karena Teuku Umar mempersilahkannya untuk ikut bertempur, akhirnya ia menerimanya. Pernikahan pun dilakukan pada tahun 1880. Dari pernikahan dengan Teuku Umar ini ia dikaruniai seorang anak yang bernama Cut Gambang.

Perkawinannya yang keduanya juga singkat (sekitar 19 tahun), karena Teuku Umar gugur dalam pertempuran melawan pasukan Belanda di Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899. Cut Nyak Dhien bersama Cut Gambang kemudian memimpin pasukan Teuku Umar melakukan perlawanan secara gerilya terhadap Kapke Ulanda yang sangat dibencinya. Selama enam tahun ia berjuang bersama pasukannya hingga akhirnya ditangkap oleh Belanda lalu diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Dan, pada tanggal 6 November 1908 pejuang wanita yang gigih dan berani ini meninggal dan dikebumikan di daerah Gunung Puyuh, Kabupaten Sumedang. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 2 Mei 1964 Cut Nyak Dhien resmi dinobatkan oleh pemerintah menjadi Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden RI No. 106 Tahun 1964.

dan sekarang ini rumah ini di jadikan museum oleh pemerintah kota banda aceh,dan museum ini di bangun untuk mengenang jasa'' ibu cut nyak dhien sebagai pahlawan rakyat aceh..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar